Banda Aceh – Di balik gemerlapnya panggung olahraga PON XXI Aceh-Sumut 2024, terdapat sosok-sosok penting yang sering luput dari sorotan gambar dan pemberitaan. Kehadiran mereka memiliki peran krusial demi lancarnya agenda pertandingan dan acara yang sudah dijadwalkan.
Ya, Liaison Officer (LO). Mereka merupakan barisan terdepan, yang bekerja tanpa lelah untuk memastikan setiap aspek penyelenggaraan berjalan dengan sempurna. Meski tak kasat mata, totalitas dan dedikasi LO inilah yang menjadi pondasi kesuksesan PON kali ini. Karena itu, sangat beralasan jika PB PON XXI Aceh-Sumut 2024 wilayah Aceh melalui Wakil Ketua Harian II Iskandar, AP menyebutkan “Wajah Aceh Hari Ini Dilukis Oleh LO”
Penghubung Atlet dan Official dengan Panitia
Tugas utama seorang LO adalah menjadi penghubung antara atlet, official, dan panitia penyelenggara. Bukan pekerjaan mudah, mengingat mereka harus siap sedia 24 jam menghadapi berbagai kebutuhan atlet, mulai dari jadwal pertandingan hingga masalah akomodasi. Tak jarang, LO juga harus mampu menghadapi hujanan pertanyaan tentang kultur, adat istiadat, budaya, destinasi wisata, serta kuliner khas tuan rumah pelaksana.
“Ya harus mampu kuasailah bang, soalnya banyak yang bertanya soal apa dan bagaimana Aceh, terutama soal kuliner dan destinasi wisatanya. Ini kan peluang buat kita memperkenalkan Aceh dan meluruskan informasi yang salah tentang Aceh diluar sana,” ucap Cindy, seorang LO perangkat pertandingan Cabor Basket 3×3.
Bertindak dalam Situasi Darurat
Sebagai bagian dari tim pendukung, Liaison Officer (LO) sering kali harus menghadapi berbagai situasi tak terduga, mulai dari kendala teknis seperti keterlambatan transportasi hingga persoalan konsumsi yang dinanti belum tiba jua.
Dalam situasi seperti itu, LO dituntut untuk bertindak cepat dan tepat. Kemampuan untuk bersikap tenang dan membuat keputusan secara sigap menjadi keahlian yang wajib dimiliki oleh seorang LO dalam menghadapi keadaan darurat.
Maria Ulfa, seorang LO pada cabang olahraga Judo yang mendampingi kontingen DKI Jakarta, membagikan pengalamannya saat memastikan konsumsi kontingen yang ia dampingi tidak terlambat. Maria khawatir masalah konsumsi bisa berdampak pada kondisi kesehatan atlet.
“Misalnya soal sarapan. Kami harus memastikan sarapan untuk atlet sudah harus tiba pukul 07.30 WIB. Jika pada jam tersebut makanan belum tiba, kami akan mengambilnya langsung ke dapur panitia, meskipun itu bukan tugas kami. Dalam situasi seperti ini, kecepatan dan ketepatan tindakan sangat diperlukan,” jelasnya.
Dedikasi yang Tak Mengenal Waktu
Bagi LO, jam kerja sering kali tak menentu. Mereka harus siap kapan saja, bahkan di luar jam pertandingan. Ketika sebagian besar orang sudah terbuai dengan mimpi indahnya, LO masih sibuk mengurus keperluan atlet dan official, memastikan semuanya siap untuk hari berikutnya.
“Kadang saya baru bisa tidur setelah tengah malam, dan harus bangun lagi sebelum subuh untuk memastikan segala kebutuhan atlet, terutama sarapan pagi dan transportasi sudah bersiap,” kata Maria.
Sudah barang tentu kurangnya jam istirahat akan berdampak terhadap stamina hari berikutnya. Namun, lelah yang Maria rasakan lenyap seketika kala menyaksikan atlet yang ia dampingi meraih hasil maksimal di arena laga. Tenaga yang terkuras, beban pikiran yang menggelayut, terbayar lunas saat itu juga dan memberi energi baru seiring sukses yang diraih sang atlet.
“Tapi semua itu tidak terasa berat ketika melihat atlet yang kita dampingi meraih kemenangan. Alhamdulillah, PON kali ini DKI Jakarta meraih juara umum untuk Cabor Judo. Saya merasa puas pelayanan kami membuahkan hasil. Menjemput konsumsi berpuluh-puluh kotak dengan menggunakan motor menjadi tidak sia-sia. Meskipun bukan bagian dari kontingen, tapi kami turut larut dalam euforia kemenangan,” terang Maria.
Momen Tak Terlupakan
Walaupun hanya berbilang hari, pengalaman berat yang dialami para LO menjadi cerita tak terlupakan ketika tugas mereka berakhir. Suka, duka, kesedihan, dan tawa meninggalkan kesan mendalam yang selalu terpatri dalam ingatan.
Memori manis ini dibagikan seorang Koord. Disca Basket 5×5, Mirza Zulfan melalui story WhatsApp nya pada 15 September 2024. Tulisan ini ditujukan kepada seluruh rekan-rekannya yang telah purna tugas sebagai LO Cabor Basket 5×5.
“Alhamdulillah, terimakasih kawan-kawan sudah bersama-sama dalam menjalankan tugas ini, saya pribadi sangat bangga dengan anda semua. Suka duka, sedih dan tawa, kadang ada yang harus meninggalkan keluarga dari pagi sampai larut malam dan juga harus berjalan kaki karena ketiadaan biaya untuk bisa hadir ke tempat tugas, menjadi tantangan yang luar biasa. Dan itu bisa kita hadapi bersama. Bagi saya ini adalah pengalaman pertama tapi anda semua sangat luar biasa,” tulis Mirza.
“Semoga Allah balas keikhlasan anda semua dalam menjalankan tugas ini. Senior saya bilang “kamu akan rindu dengan moment ini”. Ternyata, ungkapan ini betul adanya. Ya, benar, saya rindu. Rindu dengan semangat untuk kita semua, rindu dengan segala dinamika yang pernah menerpa kita. Tetap jaga silaturahmi, tetap kompak dan menyala. Kalian adalah garda terdepan,” tambah Mirza. [] (MC PON Aceh/Im Dalisah)