Banda Aceh – Tim arung jeram Aceh tengah mempersiapkan diri secara intensif menjelang Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2024 yang akan digelar di Aceh dan Sumatera Utara. Tim ini optimis menuai hasil maksimal dalam ajang bergengsi tersebut.
Ketua Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI) Aceh, Hasballah, menyatakan bahwa persiapan tim sudah maksimal, mengingat Aceh akan menjadi tuan rumah dan bertanding di semua nomor.
“Saat ini, tim sudah mulai latihan di venue pertandingan, kami tentu ingin mempersiapkan diri sebaik mungkin,” ujar Hasballah, Sabtu (10/8/2024).
Latihan yang dilakukan oleh tim arung jeram Aceh menitikberatkan pada peningkatan endurance atau ketahanan, terutama dalam nomor-nomor jarak jauh yang memerlukan stamina tinggi. Selain itu, tim juga fokus pada teknik-teknik khusus yang disesuaikan dengan karakter sungai tempat pertandingan akan berlangsung.
Meskipun menghadapi tantangan dari tim-tim kuat lainnya, seperti Jawa Barat yang belum terkalahkan, tim Aceh tetap optimis.
Hasballah mengakui bahwa untuk mengalahkan Jawa Barat mungkin sulit, namun ada peluang untuk meraih medali di nomor-nomor tertentu di mana Jawa Barat tidak ikut serta.
Dalam persiapan ini, tim arung jeram Aceh melibatkan total 12 atlet, terdiri dari 6 atlet putra dan 6 atlet putri. Dari jumlah tersebut, 4 atlet dipusatkan dalam pelatihan sentral, sementara 5 atlet lainnya menjalani pelatihan secara desentralisasi.
Para atlet ini telah mengikuti berbagai Training Camp (TC), baik di dalam maupun di luar negeri, termasuk mengikuti TC di Malaysia dengan meraih peringkat ketiga di ajang Internasional Zona Asia.
“Kami telah melakukan uji coba dan hasilnya cukup memuaskan, ini menjadi modal besar untuk bertanding di PON,” tambah Hasballah.
Dengan dukungan penuh dari masyarakat Aceh dan semangat sebagai tuan rumah, tim arung jeram Aceh siap berjuang habis-habisan demi mengharumkan nama Tanah Rencong di PON XXI 2024.
Pertandingan dari cabang olahraga (cabor) arung jeram bakal digelar di Sungai Alas dan Sungai Mamas yang terletak di Kabupaten Aceh Tenggara. Dengan dipilihnya kedua venue itu, diharapkan dapat meningkatkan pariwisata dan perekonomian di wilayah tersebut, mengingat daya tarik alam yang dimilikinya.