Sejarah PON
Pekan Olahraga Nasional (PON) adalah ajang olahraga terbesar di Indonesia yang mempertemukan atlet-atlet terbaik dari seluruh provinsi. Sejak pertama kali digelar pada tahun 1948 di Solo, PON telah menjadi saksi perjalanan panjang sejarah olahraga di Indonesia. Berikut adalah rangkuman sejarah PON dari yang pertama hingga yang ke-XXI.
PON I (1948 – Solo)
PON pertama kali diadakan di Solo pada 9-12 September 1948. Ajang ini lahir sebagai bentuk solidaritas dan kebanggaan nasional pasca-proklamasi kemerdekaan Indonesia. Diikuti oleh sekitar 600 atlet dari 13 daerah, PON I mempertandingkan sembilan cabang olahraga, di antaranya atletik, bulu tangkis, dan sepak bola. PON I tidak hanya menjadi ajang olahraga, tetapi juga menjadi simbol persatuan dan kesatuan bangsa.
PON II (1951 – Jakarta)
PON II diadakan di Jakarta pada 21-28 Oktober 1951. PON II menampilkan 13 cabang olahraga dengan 1.064 atlet yang berpartisipasi. PON II menjadi lebih meriah dengan kehadiran Presiden Soekarno yang membuka acara ini secara resmi di Stadion Ikada. Pada PON II, atlet-atlet dari Jawa Timur mendominasi berbagai cabang olahraga.
PON III (1953 – Medan)
PON III diselenggarakan di Medan pada 20-27 September 1953. Pada PON ini, jumlah peserta dan cabang olahraga yang dipertandingkan semakin meningkat, dengan total 15 cabang olahraga dan 1.301 atlet. PON III juga menjadi saksi perkembangan infrastruktur olahraga di luar Pulau Jawa, dengan dibangunnya Stadion Teladan.
PON IV (1957 – Makassar)
Makassar menjadi tuan rumah PON IV yang diadakan pada 27 September hingga 6 Oktober 1957. PON IV mencatat rekor baru dengan 1.537 atlet dan 16 cabang olahraga yang dipertandingkan. Kehadiran Presiden Soekarno di pembukaan acara ini menambah semangat para atlet dan masyarakat Sulawesi Selatan.
PON V (1961 – Bandung)
Bandung menjadi kota penyelenggara PON V pada 25 September hingga 10 Oktober 1961. PON V menjadi salah satu yang terbesar dengan 2.160 atlet dan 17 cabang olahraga. Stadion Siliwangi dan Gelora Bandung Lautan Api menjadi saksi bisu kemeriahan dan ketangguhan para atlet dalam berkompetisi.
PON VI (1965 – Jakarta)
PON VI kembali diadakan di Jakarta pada 6-20 Oktober 1965. PON ini diikuti oleh 3.149 atlet dari 19 provinsi dan mempertandingkan 19 cabang olahraga. PON VI menjadi ajang pembuktian bagi DKI Jakarta yang mendominasi perolehan medali.
PON VII (1969 – Surabaya)
Surabaya menjadi tuan rumah PON VII yang berlangsung pada 26 Agustus hingga 6 September 1969. Dengan 2.919 atlet dan 20 cabang olahraga, PON VII mencatatkan sejumlah rekor baru. Jawa Timur tampil sebagai juara umum, memperlihatkan keunggulan mereka dalam berbagai cabang olahraga.
PON VIII (1973 – Jakarta)
Jakarta kembali menjadi tuan rumah PON VIII pada 3-14 Agustus 1973. PON VIII mempertandingkan 22 cabang olahraga dengan 3.635 atlet yang berpartisipasi. PON ini diadakan di berbagai venue modern seperti Senayan dan Gelora Bung Karno, mencerminkan kemajuan infrastruktur olahraga di Indonesia.
PON IX (1977 – Jakarta)
PON IX diadakan di Jakarta pada 16-30 September 1977, dengan 3.945 atlet yang berkompetisi dalam 23 cabang olahraga. PON IX menampilkan persaingan ketat antar provinsi, namun DKI Jakarta tetap unggul dalam perolehan medali, menunjukkan dominasi mereka dalam kancah olahraga nasional.
PON X (1981 – Jakarta)
PON X kembali diselenggarakan di Jakarta pada 19-30 September 1981. Dengan 24 cabang olahraga dan 4.300 atlet, PON X mencatat rekor partisipasi tertinggi hingga saat itu. Event ini semakin meriah dengan dukungan penuh dari pemerintah dan masyarakat.
PON XI (1985 – Jakarta)
PON XI digelar di Jakarta pada 9-20 September 1985, mempertandingkan 25 cabang olahraga dan diikuti oleh 4.623 atlet. PON XI menjadi ajang yang sangat kompetitif dengan sejumlah rekor nasional yang terpecahkan. Jakarta kembali menjadi juara umum dengan dominasi di berbagai cabang olahraga.
PON XII (1989 – Jakarta)
Jakarta menjadi tuan rumah PON XII pada 18-28 September 1989, dengan 27 cabang olahraga dan 5.040 atlet. PON XII mencatatkan sejarah dengan keikutsertaan provinsi-provinsi baru dari luar Jawa yang menunjukkan peningkatan kualitas atlet mereka.
PON XIII (1993 – Jakarta)
PON XIII diselenggarakan di Jakarta pada 8-19 September 1993. Dengan 28 cabang olahraga dan 5.678 atlet, PON XIII memperlihatkan semakin meningkatnya persaingan antar provinsi. DKI Jakarta tetap mempertahankan posisinya sebagai juara umum.
PON XIV (1996 – Jakarta)
PON XIV diadakan di Jakarta pada 9-19 September 1996, dengan 30 cabang olahraga dan 6.024 atlet. PON XIV menjadi ajang yang sangat kompetitif dengan banyak atlet muda berbakat yang muncul dan mencatatkan prestasi gemilang.
PON XV (2000 – Surabaya)
Surabaya kembali menjadi tuan rumah PON XV pada 19-30 September 2000. PON XV mempertandingkan 33 cabang olahraga dan diikuti oleh 6.789 atlet. Event ini menjadi saksi kemunculan sejumlah atlet nasional yang kemudian berprestasi di ajang internasional.
PON XVI (2004 – Palembang)
Palembang menjadi tuan rumah PON XVI yang diadakan pada 2-14 September 2004. Dengan 34 cabang olahraga dan 7.123 atlet, PON XVI mencatatkan sejarah baru dengan penyelenggaraan yang meriah dan fasilitas olahraga yang modern.
PON XVII (2008 – Kalimantan Timur)
Kalimantan Timur menjadi tuan rumah PON XVII pada 5-17 Juli 2008. PON ini mempertandingkan 37 cabang olahraga dengan 7.769 atlet yang berpartisipasi. PON XVII menunjukkan bahwa daerah luar Jawa mampu menyelenggarakan ajang olahraga besar dengan sukses.
PON XVIII (2012 – Riau)
Riau menjadi tuan rumah PON XVIII pada 9-20 September 2012. PON ini mempertandingkan 39 cabang olahraga dengan 8.124 atlet. PON XVIII menjadi ajang yang sangat kompetitif dengan banyak rekor baru yang tercipta.
PON XIX (2016 – Jawa Barat)
Jawa Barat menjadi tuan rumah PON XIX pada 17-29 September 2016. Dengan 44 cabang olahraga dan 8.403 atlet, PON XIX mencatat rekor partisipasi tertinggi. Jawa Barat juga berhasil menjadi juara umum dengan perolehan medali terbanyak.
PON XX (2021 – Papua)
Papua menjadi tuan rumah PON XX yang diadakan pada 2-15 Oktober 2021. PON XX mempertandingkan 47 cabang olahraga dengan 8.573 atlet. PON ini mencatat sejarah sebagai yang pertama kali diadakan di Papua, menunjukkan komitmen pemerintah untuk mengembangkan olahraga di seluruh wilayah Indonesia.
PON XXI (2024 – Aceh dan Sumatera Utara)
PON XXI direncanakan akan diadakan di Aceh dan Sumatera Utara pada tahun 2024. Dengan persiapan yang matang, PON XXI diharapkan akan menjadi ajang yang semakin meriah dan kompetitif, menunjukkan kemajuan dan perkembangan olahraga di Indonesia.
Sejak pertama kali diadakan, PON telah menjadi ajang yang sangat penting bagi perkembangan olahraga di Indonesia. Melalui PON, atlet-atlet dari berbagai daerah dapat menunjukkan kemampuan terbaik mereka dan mengharumkan nama daerahnya di kancah nasional. PON juga menjadi bukti bahwa olahraga bisa menjadi sarana untuk mempererat persatuan dan kesatuan bangsa.