Banda Aceh – Bagi Zuhdiar Laeis, seorang jurnalis dari Kantor Berita Antara yang akrab disapa Yudi, meliput Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI di Aceh adalah pengalaman istimewa.
Untuk pertama kalinya, sejak menjadi wartawan pada 2009, Yudi menjejakkan kaki di Tanah Rencong. Kesempatan ini tak hanya memberinya pengalaman kerja baru, tetapi juga membawanya lebih dekat dengan budaya dan pesona Aceh.
“Saya senang sekali bisa meliput PON di Aceh. Ini pertama kali saya ke sini, dan pengalaman yang sangat berkesan,” ujar Yudi, pria asal Semarang Jawa Tengah itu dengan antusias.
Sebagai jurnalis yang beberapa kali meliput ajang besar, seperti SEA Games dan PON Papua, Yudi merasa tantangan di setiap liputan selalu memberikan energi baru baginya.
Tak heran jika PON XXI kali ini menjadi salah satu ajang yang dinikmatinya sepenuh hati. “Ada banyak hal yang saya liput selama PON XXI. Setiap pertandingan dan momen penting selalu memberikan cerita baru,” katanya.
Yudi juga mengungkapkan bahwa tugas meliput di Aceh tak hanya membuatnya sibuk dengan pekerjaan, tetapi juga memberinya kesempatan untuk merasakan pengalaman hidup yang lebih luas. Ketika tidak sedang memburu berita di arena pertandingan, Yudi menikmati kuliner khas Aceh, yang menurutnya kaya dengan rasa dan bumbu yang unik.
“Kuliner Aceh benar-benar luar biasa. Saya sempat mencoba mie Aceh, kari kambing. Semua sangat khas dan sulit dilupakan,” sebutnya.
Selain kuliner, Yudi juga menyempatkan diri mengunjungi beberapa lokasi wisata di Aceh, seperti Museum PLTD dan Pulau Sabang.
“Aceh itu lengkap. Wisata, budaya, sejarah, semuanya ada di sini. Sangat menyenangkan bisa menjelajahi Aceh di sela-sela kesibukan liputan.”
Salah satu hal yang juga meninggalkan kesan mendalam bagi Yudi adalah penerapan syariat Islam di Aceh. “Saya terkesan dengan penerapan syariat Islam di Aceh, terutama ketika melihat semua warung kopi tutup saat jam salat. Itu sesuatu yang berbeda dari daerah lain dan saya sangat menghormati hal tersebut,” ungkapnya.
Selama berada di Aceh, Yudi mengaku merasa sangat nyaman dan aman. Kehangatan masyarakat Aceh, serta suasana yang damai, menambah kesan positif dalam perjalanannya.
“Aceh sangat bersahabat. Masyarakatnya ramah dan selalu menyambut dengan senyuman. Saya merasa aman dan nyaman selama di sini. Semoga suatu hari nanti saya bisa kembali lagi,” tutupnya. (Alfi Nora)