Banda Aceh – Sayed Chairul Raziq, seorang Liaison Officer (LO) di cabang olahraga Shorinji Kempo, menunjukkan dedikasi luar biasa pada ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI tahun 2024 yang digelar di Aceh dan Sumatera Utara.
Meskipun mengalami kecelakaan yang menyebabkan patah tangan, Chairul tetap berkomitmen mendampingi kontingen Kalimantan Timur (Kaltim) sepanjang pertandingan.
Peristiwa nahas tersebut terjadi ketika Chairul sedang dalam perjalanan dari Kota Juang, Bireuen, menuju Banda Aceh.
Jarak antara Bireuen dan Banda Aceh cukup jauh, dan kondisi jalan yang tidak selalu ideal membuat perjalanan ini berisiko. Di tengah perjalanan, Chairul mengalami kecelakaan yang menyebabkan patah tangan. Namun, ia menolak berhenti berkontribusi meskipun cedera.
Meskipun dalam kondisi cedera, Sayed Chairul tetap berupaya maksimal dalam mendampingi dan melayani atlet-atlet Kaltim yang bertanding di cabang olahraga Shorinji Kempo.
Di bawah arahan Michael Octaviano, Ketua Rumoh Sejahtera Aneuk Nanggroe (RSAN), Chairul memastikan segala kebutuhan para atlet terpenuhi dan pelayanan tetap berjalan lancar.
Sayed Chairul Raziq tidak hanya sekadar petugas penghubung. Ia menjadi sosok penting bagi atlet-atlet Kaltim selama di Aceh. Tugas seorang LO tidaklah mudah. Mereka harus menjadi jembatan antara atlet, ofisial, dan panitia penyelenggara.
Selain itu, LO juga harus memastikan kebutuhan logistik, transportasi, dan akomodasi berjalan dengan baik. Dalam ajang sebesar PON yang melibatkan ribuan atlet dan ratusan pertandingan, peran mereka sangatlah vital.
“Saya merasa tanggung jawab saya belum selesai,” ujar Chairul saat ditanya alasan tetap bertugas meski cedera.
Cedera yang dialami Chairul sempat membuat rekan-rekan dan para atlet yang didampinginya khawatir. Namun, dengan semangat yang tak pernah surut, ia tetap hadir di arena pertandingan, bahkan dalam kondisi tangan patah. Ia tetap mengoordinasikan berbagai hal penting untuk memastikan kelancaran pertandingan bagi para atlet yang berada di bawah tanggung jawabnya.
“Ini adalah momen penting bagi para atlet yang sudah berlatih keras. Saya tidak ingin membuat mereka kecewa hanya karena kondisi fisik saya,” tambahnya.
Dedikasi Chairul mendapat perhatian dari berbagai pihak. Michael Octaviano memuji semangat dan pengabdian Chairul.
“Apa yang dilakukan Chairul adalah bentuk pengorbanan yang luar biasa. Meskipun cedera, dia tetap menempatkan kebutuhan atlet di atas segalanya. Ini menunjukkan betapa besarnya dedikasi para petugas yang bekerja di balik layar demi suksesnya PON XXI,” ujarnya.
Pengorbanan dan dedikasi yang ditunjukkan Chairul sangat membantu para atlet Kaltim dalam menghadapi tekanan selama bertanding di ajang bergengsi ini. “Kami sangat salut dengan dedikasi Chairul di PON XXI ini,” tutup Michael.