Kuliner
Aceh
Kuliner tradisional Aceh menyimpan ragam cerita dan rasa. Dalam setiap sajian kuliner itu terdapat kehangatan persaudaraan dan semangat untuk bertumbbuh. Kuliner itu diwariskan secara turun temurun dari generasi ke generasi yang hingga kini masih terawat dengan baik.

Kuliner telah menyatukan perbedaan latar belakang, keyakinan, dan suku, serta akulturasi kebudayaan. Temukan rasa cinta kami untuk para tamu dalam setiap hidangan kuliner khas Aceh.
Berikut 10 kuliner unggulan di Kabupaten/Kota penyelenggara PON XXI

1. Kuah Beulanggong
Kuah beulangong merupakan masakan tradisional khas Aceh. Kuah beulangong sendiri semacam kari daging dan nangka yang diramu secara tradisional. Daging yang digunakan pada masakan ini biasanya berupa daging sapi, kambing dan kerbau.

Menu ini dapat dijumpai hampir di seluruh tempat di Banda Aceh seperti di Warung Makan Hasan, Lem Bakrie dan tempat lainnya.

2. Ayam Tangkap
Ayam Tangkap adalah masakan khas Aceh Besar yang terbuat dari ayam yang digoreng dengan bumbu dan rempah-rempah khas Aceh.

Kebiasaan menyantap ayam tangkap sudah menjadi bagian dari budaya masyarakat Aceh. Pengolahan ayam ini tidaklah sulit yaitu hanya dengan menggoreng setelah sebelumnya sudah terlebih dahulu diberi bumbu agar gurih saat disantap.

Menu ini dapat dengan mudah dijumpai seperti di Warung Makan Ayam Pramugari dekat Bandara Sultan Iskandar Muda.

3. Mie Sedap
Rasa mienya tiada dua, yaitu Mie Sedap. Dibuat menggunakan tangan dari bahan tepung dan telur tanpa pewarna dan pengawet buatan. Dipadukan dengan daging ikan yang dimasak pakai kecap serta ditambah kuah kaldu.

Kedai mie sedap berada di pusat kota, tepatnya jalan Perdagangan No. 48 Kota Sabang.

4. Mie caluk
Mie Caluk ialah Mie lidi berukuran besar dan pipih yang direbus dan dicampur dengan bumbu khas Aceh, seperti cabai, tomat, santan dan kacang tanah, yang dicampur seperti bumbu pecal, aromanya khas ditambah serai dan daun jeruk, biasanya juga ditambah kerupuk. Rasa manis, pedas dan gurih, menambah nikmatnya kuliner Aceh yang satu ini. Dapat dijumpai tepatnya di Grong-Grong, Kabupaten Pidie.

5. Masam Jing
Masam Jing adalah makanan khas terbuat dari bahan utama berupa ikan dan dimasak dalam kuah asam pedas. Masam jing dalam bahasa Aceh berarti asam pedas dan makanan ini adalah makanan kesukaan para raja di zaman dahulu.

Cita rasa asam dihasilkan dari perasan jeruk nipis dan ikan yang digunakan adalah ikan yang berasal dari danau lut tawar yaitu ikan Depik Rasbora tawarensis. Namun, hal ini bisa diganti dengan ikan air tawar lainnya, seperti ikan mujair atau ikan bawal.

6. Suel Petukel
Suel Petukel terbuat dari buah labu tanah yang direbus atau dikukus. Makanan yang satu ini cukup digemari khususnya masyarakat Gayo. Apalagi untuk membuat Suel Petukel cukup mudah, labu tanah itu dipotong kecil sesuai keinginan. Kemudian dikukus dengan sedikit menaburkan garam di atasnya. Untuk menciptakan cita rasa semakin nikmat, labu disirami gula aren cair.

7. Pacik Kule
Kuliner khas suku Alas Aceh Tenggara yang berbahan baku ikan situ. Ikan Situ merupakan ikan yang hidup di air tawar, dan ikan ini hanya terdapat diperairan Daerah Kutacane, yaitu Lawe Alas.

Cara memasaknya yaitu ikan dikukus terlebih dahulu. Setelah selesai dikukus, bumbu ditambahkan. Ikan yang sudah dibumbui dibalut dengan daun labu dan daun kunyit, kemudian dimasak dengan santan setelah disusun dalam kuali hingga mengering.

8. Gulèë eungkôt yeè
Gulee eungkot Yee merupakan masakan khas Aceh Barat atau yang lebih dikenal dengan masakan gulai ikan hiu yang di racik atau dibuat khusus oleh ahlinya. Selain baunya amis tidak sembarang warung bisa membuatnya. Gule ungkot Ye terkenal dengan masakan yang istimewa karena ciri khas ikan hiu baunya amis lebih tajam dibandingkan ikan lainnya. Serta cara mengolah atau memasaknya punya ciri tersendiri tidak seperti memasak ikan pada umumnya.

9. Pisang Salee
Pisang Sale merupakan salah satu makanan hasil olahan dari pisang yang telah mengalami pengeringan dengan cara dijemur atau diasap. Tujuan penjemuran pada pisang adalah untuk mengurangi kadar air buah pisang sehingga pisang salee lebih tahan lama.

Lama pengeringan dalam pembuatan pisang sale dapat mempengaruhi karakteristik pisang sale. Pisang yang biasa dipakai untuk diolah menjadi pisang sale adalah pisang emas, pisang raja, pisang ambon, pisang kepok, pisang siem dan pisang raja bulu.

10. tumeh eungkôt Muloh
Hidangan dari olahan ikan ini biasanya menggunakan ikan kakap atau ikan baronang yang dimarinasi dengan bumbu rempah, seperti kunyit, serai, bawang putih, dan cabai.
Tumeh engkot muloh memiliki rasa pedas, gurih, dan sedikit asam dengan tekstur ikan yang lembut dan juicy. Makanan khas Aceh ini sangat populer di kalangan wisatawan karena kelezatan dan keunikan rasanya yang khas.