BANDA ACEH – Lifter asal Jawa Barat, Hamzah Amir Syuhada, menambah perolehan emas untuk provinsinya di cabang olahraga (cabor) angkat berat kelas 93 kilogram (kg). Pertandingan berlangsung di GOR Seuramoe kompleks Stadion Harapan Bangsa, Rabu (18/9/2024).
Hamzah berhasil menjadi yang terbaik dengan total angkatan 875 kilogram, dengan rincian angkatan squat terbaik 340 kilogram, angkatan bench press 240 kilogram, dan angkatan deadlift terbaik 295 kilogram. Ia sukses di ketiga angkatan deadlift.
Sementara itu, medali perak diraih oleh lifter asal Papua Barat, Andarias Mandowen. Ia menduduki posisi kedua dengan total angkatan 857 kilogram, yang terdiri dari angkatan squat terbaik 355 kilogram, angkatan bench press terbaik 247 kilogram, dan angkatan deadlift terbaik 255 kilogram.
Medali perunggu diperoleh oleh atlet Jambi, Abdul Latif Manna. Ia sukses membukukan total angkatan seberat 850 kilogram dengan rincian squat terbaik 340 kilogram, angkatan bench press terbaik 230 kilogram, dan angkatan deadlift terbaik 280 kilogram.
Ketiga lifter ini tidak asing dalam dunia olahraga angkat berat, karena telah bersaing dalam berbagai ajang kejuaraan nasional. Bagi mereka, ini adalah PON keempat.
Hamzah mengungkapkan rasa syukur atas medali yang diperoleh pada PON kali ini. Baginya, medali emas ini menjadi kado spesial untuk dibawa pulang ke daerah Aceh.
“Alhamdulillah, tetapi saya sempat galau juga karena ada target yang belum tercapai,” ucapnya.
Hal serupa juga diungkapkan oleh Andarias. Meskipun memperoleh medali perak, ia sangat bersyukur. Ia mengakui memiliki keterbatasan dalam latihan di daerahnya, namun tak pantang menyerah, dan keterbatasan itu dijadikannya sebagai batu loncatan untuk lebih semangat.
“Saya puas dengan hasil yang didapat. Ini merupakan PON yang keempat bagi saya,” ujar Andarias Mandowen.
Meski kerap mengalami cedera saat bertanding, ia tetap bahagia mampu memperoleh medali yang memuaskan. Ia terjun menjadi atlet angkat berat sejak 2005 silam.
“Bagi saya, menyerahkan segala keputusan kepada Sang Pencipta adalah langkah yang tepat untuk berkompetisi. Karena setiap kali menyerahkan kepada Tuhan, ada keajaiban, dan saya percaya itu,” pungkasnya. (Riska Zulfira)