BANDA ACEH – Salah seorang ofisial Kontingen DKI Jakarta, Waskito, mengungkapkan kekagumannya terhadap perkembangan pesat pembangunan Aceh pasca tsunami 2004. Waskito, yang dahulu bekerja di Bank Indonesia Internasional (BII) Provinsi Aceh, mengenang bagaimana ia dan keluarganya diungsikan ke Medan satu minggu setelah bencana tsunami yang meluluhlantakkan Aceh.
Kini, dua puluh tahun kemudian, Waskito kembali ke Aceh untuk berpartisipasi dalam perhelatan akbar Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024. Ia mengaku terkejut melihat perubahan drastis yang terjadi di Aceh sejak terakhir kali ia berada di sana.
“Saya benar-benar terkejut melihat perubahan Aceh. Semalam saya sempat makan di ATA Kopi, dan ternyata tempat itu dulunya bekas Penjara Keudah ya. Luar biasa, canggih,” ujar Waskito, Selasa (17/9/2024), dengan nada kagum.
Tidak hanya soal pembangunan infrastruktur, Waskito juga memuji prestasi olahraga Aceh yang mampu menempatkan diri di posisi lima besar pada ajang PON kali ini.
“Prestasi Aceh masuk lima besar juga luar biasa. Ini menunjukkan bagaimana Aceh tidak hanya bangkit secara fisik, tetapi juga dalam hal pengembangan bakat olahraga,” tambah anggota Bidang Sport Sains Kontingen DKI Jakarta ini.
Selain itu, Waskito juga terkesan dengan keramahan masyarakat Aceh yang selalu menyambut para tamu dengan hangat. Ia mengatakan bahwa kehangatan masyarakat Aceh membuat kunjungannya kali ini semakin berkesan.
Tak lupa, ia juga menyoroti antusiasme penonton di Takengon yang memadati arena pacuan kuda, salah satu cabang olahraga andalan Aceh. Waskito sendiri mengaku telah mengunjungi Takengon beberapa waktu lalu.
“Saya sangat kagum dengan semangat masyarakat Takengon yang memenuhi arena pacuan kuda. Antusiasme penonton sangat tinggi, ini menunjukkan betapa besar kecintaan masyarakat terhadap olahraga lokal,” tuturnya.
Kekaguman Waskito terhadap Aceh merupakan salah satu dari sekian banyak cerita tentang bagaimana provinsi ini mampu bangkit dan berkembang pesat pasca bencana tsunami, baik dalam hal infrastruktur, prestasi olahraga, maupun semangat masyarakatnya. []