Cabor Pacuan Kuda PON di Aceh Bikin Rekor Sejarah Penonton Terbanyak

Banda Aceh – Cabor pacuan kuda yang berlangsung di Arena Pacuan Kuda H.M. Hasan Gayo, Kecamatan Pegasing, Takengon, Kabupaten Aceh Tengah, Provinsi Aceh, cukup meriah dengan disaksikan lebih dari 100 ribu penonton yang datang dari berbagai daerah.

Antusiasme para penonton di arena pacuan kuda ini mendapat respons positif dari Ketua Umum KONI, Marciano Norman. Menurutnya, PON Aceh-Sumut sangat berdampak pada kemajuan ekonomi daerah.

Kata Marciano, pertandingan pacuan kuda di Aceh pada PON 2024 ini berhasil menarik 120 ribu penonton dan mencetak sejarah sebagai salah satu yang terbesar di dunia, bahkan lebih besar dari event seperti Melbourne Cup dan Kentucky Derby.

“Ini berjalan dengan baik, dengan kehadiran penonton sebanyak 120 ribu. Saya rasa tidak ada di dunia pacuan kuda yang penontonnya mencapai 120 ribu, dan itu ada di Aceh. Ini sangat luar biasa. Saya berterima kasih kepada masyarakat Aceh, yang telah membuat catatan dalam sejarah pacuan kuda. Kejuaraan Melbourne Cup dan Kentucky Derby tidak ada yang mencapai 120 ribu penonton,” kata Marciano dalam sebuah sesi konferensi pers, Jumat (20/9/2024).

Menurutnya, gelaran pacuan kuda merupakan salah satu tolok ukur kesuksesan pelaksanaan PON Aceh-Sumut di tengah kekurangan dalam pengerjaan pembangunan venue.

“Tapi di Aceh ini, hal ini terjadi dan sangat membanggakan. Jadi, kekurangan dalam pembangunan venue tadi, saya rasa ditutup oleh kehadiran masyarakat yang begitu banyak. Pekan Olahraga Nasional ini berhasil menarik perhatian banyak orang dan menjadi catatan sejarah untuk masyarakat Indonesia dan rakyat Aceh tentunya,” ucapnya.

Marciano menambahkan bahwa PON Aceh-Sumut juga berdampak positif pada peningkatan ekonomi daerah. Ini merupakan salah satu bukti kesuksesan penyelenggaraan pesta olahraga akbar empat tahunan di Indonesia.

Pada cabang olahraga pacuan kuda PON Aceh-Sumut 2024, Kontingen DKI Jakarta berhasil meraih gelar juara umum dengan koleksi empat medali emas, empat perak, dan empat perunggu.

Asisten Pelatih Berkuda Kontingen DKI Jakarta, Wahyu Wicaksono, menilai ada potensi besar yang bisa dimanfaatkan lewat berbagai kompetisi di arena pacuan kuda di Takengon. Menurut Wahyu, keindahan alam Takengon sangat memukau dan dapat menjadi daya tarik wisata nasional.

“Luar biasa, mudah-mudahan pacuan kuda tidak berhenti di sini. Dengan stadion dan tribun yang megah serta antusiasme masyarakat, ini dapat mengangkat perekonomian Takengon,” kata Wahyu.

Ia juga menyoroti pentingnya pengelolaan Lapangan Pacuan Kuda H.M. Hasan Gayo agar pacuan kuda dapat dijadikan atraksi wisata yang menarik bagi masyarakat di seluruh Indonesia.

“Saya rasa event pacuan kuda di Takengon dapat menarik lebih banyak pengunjung, tidak hanya pecinta olahraga berkuda, tetapi juga wisatawan yang ingin menikmati keindahan alam,” pungkasnya.

Pada ajang PON Aceh-Sumut 2024, cabang olahraga pacuan kuda diikuti oleh 11 kontingen, yaitu Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, dan Kontingen Sulawesi Utara.

Cabor ini mempertandingkan 10 nomor, antara lain: I Kelas (F) 1000 meter, II Kelas (D) 1000 meter, III Kelas (C) 1100 meter, IV Kelas (B) 1200 meter, V Kelas (A) 1300 meter, I Kelas (E) 1200 meter, II Kelas (D) 1400 meter, III Kelas (C) 1600 meter, IV Kelas (B) 1850 meter, dan V Kelas (A) 2200 meter. (Munzir)

Populer

Berita lainnya