BANDA ACEH — Fakhri Husaini, putra Aceh asli Lhokseumawe, berhasil membawa tim Jawa Timur menjadi Juara Umum sepak bola PON XXI setelah mengalahkan Jawa Barat 1-0 melalui tendangan penalti Ranno Jutati. Sebelumnya, Fakhri meraih prestasi tinggi di PON Papua tahun 2021, di mana tim Aceh yang ia latih kalah 0-2 dari Papua di final. Sebagai mantan pelatih Timnas U-16, U-17, dan U-19, Fakhri telah meraih banyak prestasi emas sebagai pelatih di PON.
Dia memimpin Jawa Timur mengalahkan Aceh 3-2 untuk meraih emas, setelah sebelumnya Aceh mengalahkan Jawa Timur 2-1 di Papua. Pada PON XXI Aceh-Sumatera Utara 2024, Fakhri meraih medali emas bersama Jawa Timur. Di pertandingan final di Stadion Harapan Bangsa, Fakhri mewujudkan mimpi emasnya bersama Arek-Arek Jawa Timur. Penjabat Gubernur Aceh dan Sekjen PSSI menyerahkan medali kepada atlet berprestasi.
Aceh meraih medali perunggu setelah mengalahkan Kalimantan Selatan 2-1. Jawa Timur meraih medali emas setelah mengalahkan Jawa Barat 1-0 dalam pertandingan yang berlangsung seru. Ranno Jutati mencetak gol kemenangan melalui penalti, sementara Jawa Barat harus bermain dengan 10 orang setelah kartu merah Abdan Hanif.
Sepak bola menjadi pusat perhatian penonton karena stadion selalu penuh, terutama saat tim tuan rumah bertanding. Penjabat Gubernur Aceh menyampaikan rasa bangganya atas dukungan masyarakat dan mengajak semua warga untuk memberikan pelayanan terbaik kepada tamu. Menghormati tamu adalah bagian dari budaya Aceh yang harus dilestarikan.
Dalam ajang PON kali ini, Fakhri Husaini berhasil mencatatkan prestasi gemilang sebagai pemain dan pelatih, menjadikannya sosok yang dihormati dalam dunia sepak bola Indonesia.
Penjabat Gubernur Aceh, Dr. H. Safrizal ZA, M.Si, bersama Sekretaris Jenderal PSSI, Ratu Tisha Destria, mengalungkan medali kepada para atlet sepak bola yang memenangkan PON XXI Aceh-Sumut 2024 setelah laga final yang berlangsung di Stadion Harapan Bangsa, Lhong Raya, Banda Aceh, Rabu malam (18/9/2024).
Provinsi Aceh menjadi tim pertama yang naik ke podium juara setelah berhasil meraih medali perunggu dengan kemenangan 2-1 atas Kalimantan Selatan pada pertandingan yang digelar sore harinya. Gol kemenangan Aceh dicetak oleh Nur Wahyudin pada menit ke-15 dan Irza Ahmad pada menit ke-64, sementara Kalimantan Selatan hanya mampu membalas satu gol melalui Rizky Ramadani di menit ke-31.
Pada partai puncak, Jawa Timur berhasil meraih medali emas setelah menaklukkan Jawa Barat dengan skor tipis 1-0. Pertandingan berlangsung sengit dan impresif, diwarnai satu insiden kartu merah bagi Jawa Barat yang harus bermain dengan 10 pemain sejak menit ke-63 setelah Abdan Hanif menerima kartu kuning kedua.
Jawa Timur mendapat peluang emas melalui hadiah penalti setelah kiper Jawa Barat melakukan pelanggaran keras di dalam kotak penalti. Ranno Jutati, yang dipercaya sebagai eksekutor, berhasil menjalankan tugasnya dengan baik, membawa Jawa Timur unggul 1-0. Meski Ranno Jutati sendiri harus diusir keluar lapangan dengan kartu merah menjelang akhir pertandingan, Jawa Timur tetap mampu mempertahankan keunggulan hingga wasit meniup peluit panjang.
Sepak bola menjadi salah satu cabang olahraga paling diminati penonton selama PON kali ini. Stadion selalu penuh di setiap pertandingan, terutama saat tim tuan rumah, Aceh, bertanding. Antusiasme luar biasa juga terlihat dengan banyaknya penonton yang memadati stadion hingga ke luar area.
Penjabat Gubernur Aceh, Safrizal ZA, menyatakan rasa bangganya atas dukungan masyarakat Aceh terhadap PON, dan mengajak seluruh warga untuk terus memberikan pelayanan terbaik kepada para tamu yang hadir. Ia menekankan bahwa memuliakan tamu merupakan bagian dari budaya Aceh yang harus terus dijaga. “Pemulia jamee adat geutanyoe,” ujar Safrizal, mengingatkan pentingnya memberikan kesan positif kepada para tamu yang datang ke Aceh. (aic)