Banda Aceh – Catur Wuri Adi Nugroho, seorang atlet dari Papua, terkesan dengan keramahan warga Aceh. Atlet yang berlaga di cabang olahraga panahan, nomor compound putra, pada Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh-Sumut XXI 2024 ini, awalnya memiliki persepsi negatif tentang Aceh yang terbentuk dari informasi di internet. Namun, setelah berada langsung di Banda Aceh, ia merasakan sambutan hangat dari warga Serambi Mekkah.
“Saya sempat mendengar dan melihat di internet serta Youtube. Ternyata di sini banyak hal yang menarik. Orang-orangnya ramah, terutama ketika saya mencari makan malam waktu itu. Para penjualnya sangat ramah,” ungkap Catur usai bertanding di lapangan panahan kompleks Stadion Harapan Bangsa Banda Aceh, Jumat (13/9/2024).
Catur bercerita bahwa saat mencari kuliner di kawasan Peunayong, tidak jauh dari tempatnya menginap, ia merasa terkesan dengan keramahan orang Aceh dan cita rasa makanan khas Aceh.
“Makanannya menarik dan unik. Saya sudah mencoba Mie Banglades, Mie Aceh, dan nasi goreng Aceh. Nanti saya juga ingin mencoba kuah beulangong, katanya belum lengkap ke Aceh kalau belum mencicipi itu,” ujarnya.
Atlet yang sudah mengikuti PON dua kali ini juga menyatakan bahwa ia tidak mempermasalahkan aturan Syariat Islam di Aceh. “Waktu malam itu saya sempat keluar pakai celana pendek, tapi langsung sadar dan kembali ke kamar untuk ganti celana panjang. Di sini ada penyesuaian, dan kami saling mengingatkan sesama atlet Papua untuk menghormati tuan rumah. Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung,” tambahnya.
Catur akan kembali bertanding pada Sabtu, 14 September 2024, di nomor compound putra melawan atlet Yogyakarta dalam perebutan medali emas. “Saya merasa cukup tenang selama pertandingan ini, dan berharap dapat meraih hasil terbaik serta membawa emas untuk Papua,” tutupnya. []